HIPEREMESIS GRAVIDARUM

4 11 2009

Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang berlebihan yang terjadi sampai umur
kehamilan 22 minggu. Muntah dapat begitu hebat dimana segala apa yang dimakan
dan diminum dimuntahkan kembali.
Penyebab
Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Beberapa teori penyebab :
1. Peningkatan estrogen
2. Peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
3. Disfungsi psikis
Gambaran Klinis
Secara klinis hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu :
1. Tingkat I
– Muntah yang terus-menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lendir dan sedikit empedu kemudian hanya lendir, cairan empedu
dan terakhir keluar darah.
– Nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistole
menurun.
– Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin masih
normal.
2. Tingkat II
– Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus
hebat,
– subfebril, nadi cepat dan lebih 100 – 140 kali per menit, tekanan darah
sistole kurang 80 mmHg,
– apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus ada, aseton ada, bilirubin
ada dan berat-badan cepat menurun.
3. Tingkat III
– Gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti,
ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin ada dan
proteinuria

Diagnosis
1. Amenore yang disertai muntah hebat (segala yang dimakan dan diminum akan
dimuntahkan), pekerjaan sehari-hari terganggu dan haus.
2. Fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per menit, tekanan darah menurun pada
keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran (apatis-koma).
3. Pemeriksaan Fisik : dehidrasi, keadaan berat, kulit pucat, ikterus, sianosis,
berat badan menurun, porsio lunak pada vaginal touche, uterus besar sesuai
usia gestasi.
4. Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift to the left,
benda keton dan proteinuria.
Penatalaksanaan
1. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya
berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama
makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam zat-zat
gizi kecuali vitamin C karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara
berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini rendah dalam
semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
2. Pada keadaan berat :
– Hentikan makan / minum per oral sementara ( 24 – 48 jam).
– Infus Dekstrosa 10% atau 5% : RL = 2 : 1, 40 tetes per menit.
– Obat :
§ Vitamin B i.v : Vitamin B1, B2 dan B6 masing-masing 50 – 100
mg/hari/infus, dan Vitamin B12 200 mcg/hr/infus,
§ Penenang minor : Fenobarbital 30 mg i.m 2 – 3 kali per hari atau
Klorpromazin 25 – 50 mg perhari atau diazepam 5 mg 2 – 3 kali perhari
i.m.
§ Antiemetik : prometazin 2 – 3 kali 25 mg per hari atau klorpromazin
3 kali 3 mg perhari
§ Antasida 3 x 1 tab perhari per oral
– Pertimbangkan untuk dirujuk ke rumah sakit.


Aksi

Information

Satu tanggapan

15 12 2009
DAFTAR ISI PEDOMAN DIAGNOSA DAN TERAPI 2007 « Pustaka Kedokteran

[…] HIPEREMISIS GRAVIDARUM […]

Tinggalkan komentar